Tulungagung - The Beauty of Nature

Sabtu, 22 Maret 2014

Mahasiswa Siap Jadi Pemilih Cerdas pada Pemilu 2014


(Tulungagung, 22 Maret 2014) Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 sudah di depan mata. Pada 9 April 2014 nanti rakyat Indonesia akan kembali menjalankan pesta demokrasi untuk memilih para pemimpin terbaik yang akan mewakili mereka di kursi-kursi pemerintahan. Salah satu elemen masyarakat yang berpengaruh besar dalam Pemilu 2014 adalah para pemuda Indonesia. Hal ini dikarenakan pada Pemilu keempat di era reformasi ini, jumlah pemilih muda mencapai angka 53 juta jiwa, yang artinya 28% dari total pemilih pada Pemilu 2014 adalah pemuda Indonesia. Untuk ikut serta dalam sistem demokrasi yang sehat, cerdas dan dinamis, tentu saja para pemuda Indonesia membutuhkan sebuah mekanisme pencerdasan yang sistematis, sehingga angka pemuda yang tidak memilih dapat dikurangi dengan efektif dan efisien.

Disinilah arti pentingnya mahasiswa dalam dunia perpolitikan, dimana posisi mereka harusnya lebih bebas nilai dan kecendrungan mahasiswa yang memiliki idealisme yang kuat tak mudah terombang ambing. Dalam organisasi kampus seperti Ormawa (BEM, HIMA, UKM dsb) biasanya dicetak para mahasiswa yang berorientasi pada kepentingan orang banyak bukan pada kepentingan dirinya sendiri. Dan dari sinilah tercipta insan yang memiliki idealisme tinggi dalam membela kepentingan publik. Itulah sebabnya mahasiswa harus kritis dalam melihat situasi kondisi yang terjadi dalam masyarakat.

Pada Pemilu 2014, pemuda Indonesia harus tetap menjaga sikap netralnya, tapi bukan berarti menjadi warga negara yang apatis dan tidak peduli terhadap nasib negaranya sendiri. Selain dari meminimalisir berbagai bentuk pelanggaran oleh peserta Pemilu 2014, Bawaslu berpendapat keterlibatan  mahasiswa dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih. Sebab kurangnya sosialisasi, pemahaman dan keterlibatan pelajar dan mahasiswa baik secara langsung atau tidak langsung merupakan satu diantara banyak faktor penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Profil Kampus

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Tulungagung sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), lahir dengan embrio IKIP Sarmidi Mangunsarkoro pada tahun 1969. Selanjutnya menjadi IKIP PGRI Jawa Timur di Tulungagung. Dalam perkembangannya berdasarkan usulan YPLP-PT PGRI menjadi STKIP PGRI Tulungagung dengan Status Terdaftar dengan SK Mendikbud Nomor : 070/0/1985, tanggal 18 Februari 1985. Berkedudukan di Kabupaten Tulungagung dengan alamat Jalan Mayor Sujadi Timur No. 7 Plosokandang.

Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni

Peningkatan daya penalaran mahasiswa meliputi : penelitian oleh UKM IKLIM Tulungagung, kelompok - kelompok mahasiswa Program Studi, memadukan kuliah kerja dengan penelitian institusional di Program Studi, objek penelitian dalam dan di luar kampus, tiap Program Studi diberikan kesempatan melakukan penelitian dengan kelompok yang berbeda, topik penelitian harus mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan serta sesuai dengan objek penelitian.

Seminar Akademik

Seminar/ Simposium/ diskusi/ lokakarya/ penataran mahasiswa oleh UKM IKLIM Tulungagung dengan tiap Program Studi diberikan kesempatan melaksanakan kegiatan yang mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan. Kegiatan lain yang bersifat eksternal, dilaksanakan oleh UKM IKLIM Tulungagung bekerjasama dengan instansi lain.