(Tulungagung, 18 Juli 2013) Dalam rangka mengetahui perkembangan
kemajuan dan memantau hasil kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun
2013, maka Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat akan
melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan PKM. Menghadapi hal
tersebut, kampus STKIP PGRI Tulungagung sebagai salah satu kampus yang memiliki
satu kelompok yang lolos dalam bidang PKM – Teknologi mempersiapkan hal – hal
terkait proses monev tersebut. Tahun ini, untuk wilayah Karesidenan Kediri
proses monev sendiri dilaksanakan pada Hari Rabu, 17 Juli 2013 bertempat di
IKIP PGRI Madiun. Kelompok PKM – Teknologi kampus STKIP PGRI Tulungagung
diketuai oleh Edi Winarko (Prodi Bahasa Inggris), serta anggota terdiri dari
Nadia K (Prodi Bahasa Inggris), Niken Dyah R (Prodi Bahasa Inggris), Nanik
Sugiarti (Prodi Matematika) dan Erick Perdana (Prodi Ekonomi). Turut serta
dalam proses monev perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Penelitian dan
Pengembangan BEM STKIP, yakni Dedi Parianto (Prodi Ekonomi). Sementara yang
turut mendampingi dari pihak kampus adalah Bapak Ismanu Roziqi sebagai staff
bidang kemahasiswaan.
Kegiatan monev itu
intinya seperti presentasi pada umumnya. cuma yang perlu diperhatikan, yang
menilai dalah reviewer dari dikti pusat langsung, dan seperti yang sudah sering
disinggung, penilaiannya menentukan maju ke PIMNAS atau tidak mencapai 60%.
Tiap tim diberikan waktu 30 menit (atau mungkin kurang) untuk mempresentasikan
hasilnya (50% waktu) dan tanya jawab (50% waktu). Yang dipresentasikan adalah
bagaimana kita melaksanakan program sesuai dengan proposal yang telah kita
ajukan dulu, bagaimana hasilnya, dan juga tidak kalah pentingnya
pertanggungjawaban dana yang telah diberikan dikti, jadi sebaiknya dipersiapkan
dari sekarang dokumentasi kegiatan penelitiannya (karena dikti tidak melakukan
kunjungan lapangan jadi kita harus menyodorkannya berupa foto itu) atau mungkin
apabila ada hasil dari kegiatan pkm itu (misal : software untuk pkmt, produk
yang dihasilkan untuk PKMK).
Yang jelas monev ini
bukan semacam final dari kegiatan PKM, sehingga yang diutamakan bukan hasil
tetapi proses. Tidak kalah pentingnya adalah bon - bon pengeluaran semua
kegiatan penelitian kita harus tertata rapi dan diusahakan sesuai dengan
proposal. Bila ada sisa tidak apa (karena dari dikti tidak ada peraturan
untuk mengembalikan dana sisa) namun diusahakan serealisis mungkin dan sesuai
dengan proposal. Semua aspek penelitian diusahakan sesuai dengan proposal yang
kita ajukan. Kalaupun tidak harus mempersiapkan alasan yang tepat apabila
ditanyakan oleh reviewer. Kedepannya, satu aspek yang sering terlupakan adalah
kekompakan tim dan peranan pembimbing. Kedua aspek itu juga masuk dalam
penilaian monev. Untuk aspek kekompakan, terutama dilihat saat presentasi
monev, oleh karena itu semua kalau bisa menguasai betul materi PKM dan siap
apabila ditanya oleh reviewer dikti. Dan tidak kalah pentingnya
diusahakan semua hadir dalam monev pkm yang diadakan dikti, bila tidak
bisa sebaiknya alasannya cukup kuat. Sedangkan untuk aspek peranan pembimbing,
saat monev pasti akan ditanyai sampai sejauh mana peranan beliau dalam kegiatan
PKM, dan untuk pertanyaan ini tahun lalu banyak yang kurang mengantisipasi
sehingga jawabannya sebaiknya disiapkan sebelum presentasi. Juga akan
ditanyakan keterkaitan antara disiplin ilmu dosen pembimbing dan program PKM,
jadi jawabannya harus disiapkan secara “super kerja keras” dari sekarang. (dp) 







sepakat..
BalasHapus