(
Tulungagung, 7 Juli 2013) Menjadi mahasiswa berarti menjadi bagian
dari proses pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, kegiatan belajar merupakan
hal terpenting bagi mahasiswa. Belajar bukan saja mencari tahu, namun juga
berusaha berpikir secara jernih. Belajar setidaknya dapat terwakili pada tiga
kegiatan yaitu membaca, diskusi dan menulis. Diskusi pernah menjadi kegiatan
belajar paling populer diantara kegiatan lainnya karena melibatkan interaksi
sejumlah pendapat secara langsung. Diskusi juga menuntut peserta mempunyai
banyak pengetahuan. Dan itu melibatkan kegiatan membaca. Diskusi juga dapat
menjadi sumber inspirasi menulis karena wacana yang dibahas telah melewati
sanggahan dan penguatan di forum diskusi. Kelebihan diskusi itu ternyata kini
tidak lagi membuat diskusi digemari. Forum diskusi mahasiswa dari hari ke hari
menurun peminatnya. Bila dulu forum diskusi masih seringkali kita temui di tiap
sudut kampus. Kini keadaan telah berubah. Mahasiswa lebih memilih
berjalan-jalan dan berbelanja setiap usai kuliah.
Menyadari fenomena yang terjadi di atas, UKM
IKLIM STKIP PGRI Tulungagung memprakarsai kegiatan diskusi ilmiah baik secara
internal maupun eksternal kampus untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam
proses pembelajaran karya ilmiah. Pada kegiatan diskusi yang dilasanakan di
kampus hari Minggu, 7 Juli 2013 kemarin, topik bahasan utama adalah membahas
persiapan Monitoring dan Evaluasi (monev) Program Kreativitas Mahasiswa.
Seperti diketahui,
Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) diluncurkan oleh DP2M DIKTI dengan tujuan untuk mempersiapkan
mahasiswa menjadi pemimpin yang mandiri dan arif. Dalam hal ini mahasiswa
diberi kesempatan untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung
jawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandiriannya melalui
kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmunya masing-masing.
Proses movev sendiri,
rencananya akan berlangsung di IKIP PGRI Madiun selama dua hari, yaitu tanggal
17 – 18 Juli 2013. Sementara tahun ini, ada satu Kelompok PKM dari STKIP PGRI
Tulungagung yang akan melaksanakan presentasi pada saat monev, yakni kelompok
yang diketuai oleh Edi Winarko, mahasiswa asal Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris. Segala persiapan pun sudah dilaksanakan dengan terperinci, sesuai
dengan tuntutan dari Dirjen Pendidikan Tinggi
, lulusan
sebuah perguruan tinggi harus memiliki academic knowledge, skill of thinking,
management skill dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari
keempat keterampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu
lulusan. PKM sendiri memang menjadi salah satu cara
Dirjen DIKTI untuk mengasah kreativitas mahasiswa melalui proses kompetisi. Ya,
mahasiswa harus berjuang terlebih dahulu sebelum memperoleh hibah berupa
bantuan biaya pelaksanaan kegiatan PKM. Mahasiswa mulai berjibaku dengan
pembuatan proposal, dikirimkan ke Dirjen DIKTI melalui lembaga kemahasiswaan,
lalu menunggu keputusan siapa pemenangnya. Pemenangnya memang ditetapkan oleh
Dirjen DIKTI setelah memperolah masukan dari para reviewer yang memeriksa
ribuan proposal dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Mahasiswa kreatif
diharapkan makin banyak melalui ajang ini.Dengan demikian dikalangan mahasiswa
akan terbangun kultur/kebiasanan berkomunikasi ilmiah. Sehingga akan menjadi
mudah untuk menuangkan ide/gagasan dalam bentuk tulisan ataupun karya ilmiah.
Kedepannya, semoga ada tambahan peran aktif dosen dalam melakukan pendampingan/bimbingan,
agar potensi ide/gagasan kreatif mahasiswa dapat sesuai dengan kemasannya. (dp)
0 komentar:
Posting Komentar